BRK Semrowo

Loading

Ketidakpatutan Bukti dalam Proses Pembuktian di Pengadilan

Ketidakpatutan Bukti dalam Proses Pembuktian di Pengadilan


Ketidakpatutan bukti dalam proses pembuktian di pengadilan seringkali menjadi perdebatan yang hangat di kalangan para pakar hukum. Hal ini dikarenakan bukti yang tidak kuat atau tidak relevan seringkali digunakan untuk memenangkan kasus, tanpa memperhatikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.

Menurut Prof. Dr. Hikmahanto Juwana, seorang pakar hukum pidana dari Universitas Indonesia, “Ketidakpatutan bukti dalam proses pembuktian di pengadilan dapat merugikan pihak yang seharusnya mendapatkan keadilan. Hal ini dapat mengakibatkan putusan yang tidak adil dan merugikan salah satu pihak.”

Dalam praktiknya, seringkali bukti yang diajukan dalam sidang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Misalnya, bukti yang diperoleh secara tidak sah atau bukti yang tidak dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Hal ini tentu saja dapat merugikan pihak yang tidak bersalah dan menyebabkan ketidakadilan.

Menurut Prof. Yando Zakaria, seorang ahli hukum acara pidana, “Penting bagi para pihak yang terlibat dalam proses hukum untuk memastikan bahwa bukti yang diajukan dalam sidang adalah bukti yang sah dan relevan. Hal ini agar proses pembuktian di pengadilan dapat berjalan dengan adil dan transparan.”

Oleh karena itu, penting bagi para pengacara dan hakim untuk memastikan bahwa bukti yang diajukan dalam sidang memenuhi standar yang berlaku. Dengan demikian, proses pembuktian di pengadilan dapat berjalan dengan lancar dan adil bagi semua pihak yang terlibat.